Resensi Purple Love

Posted by erina on Tuesday, December 20, 2011. Filed under:

Purple Love



Pemain : Pasha
                  Nirina Zubir
                  Oncy
                  Kirana Larasati
                  Makki
                  Enda Rowman
                  Henidar Amroe
                  Qory Sandioriva
                  Djenar Maesa Ayu
Sutradara :Guntur Soeharjanto
Penulis :Cassandra Massardi

                Film ini bercerita tentang Pasha yang ingin melamar Lisa (Qory Sandioriva), namun di saat bahagia yang sudah Pasha pilih, ia malah disakiti karena Lisa ternyata lebih memilih lelaki lain. Pasha depresi. Hidup Pasha mendadak kelam. Melihat itu, empat teman kerja Pasha di advertising agency, Makki, Roman, Onci, Rowman dan Enda berupaya membuat hidup Pasha kembali ceria dengan meminta bantuan Talita (Nirina Zubir), pemilik Purple Heart, tempat yang (katanya) bisa membuat orang terus berbahagia. Permainan dimulai, Talita menabrak Pasha dengan sepeda, Pasha tidak sadarkan diri, dibawa pulang ke rumah dan saat Pasha pingsan keempat kawannya memakaikan perban di kaki Pasha, memberi kesan seolah-olah Pasha patah kaki, di sisi lain, Talita yang tidak sengaja memakai cincin yang seharusnya dikenakan Lisa. Pasha marah, meminta cincin itu dikembalikan. Talita menolak dan memberi syarat cincin akan dikembalikan asalkan Pasha memberi izin ke Talita untuk merawatnya selama Pasha sakit.
                 Persetujuan dibuat, keduanya menjadi dekat. Talita membawa keceriaan dalam hidup Pasha. Talita berhasil membuat Pasha menjadi ceria. Awalnya Talita berupaya menjodohkan Pasha dengan Shelly (Kirana Larasati), namun rencananya runyam karena secara tidak sengaja Shelly malah bertemu dengan Onci –dan akhirnya jatuh hati dengan teman Pasha itu. Bagaimana kelanjutkan kisah ini?
Setelah di awal tahun ada Baik-Baik Sayang yang menampilkan Wali, kini LayarBesar Indonesia kembali diisi sebuah band. Kali ini giliran Ungu yang bermain di film produksi Starvision Plus yang disutradarai Guntur Soeharjanto (Otomatis Romantis, Kabayan Jadi Milyuner). Membaca judulnya sudah jelas film ini masuk dalam kategori drama romantis. Melihat posternya, sudah jelas porsi film ini didominasi Pasha dan Nirina.
                       Sebagai film drama romantis, cerita film ini boleh dibilang cenderung berlarut-larut, sedikit bertele-tele, berputar dan terasa dipanjang-panjangkan. Ada beberapa rahasia yang diungkap di belakang (mungkin dimaksudkan sebagai twist, tetapi akhirnya cenderung memberi kesan ‘elaaaah kok gini sih’). Cerita kedekatan Pasha dan Talita yang seharusnya bisa kelar dengan gampang dipersulit dengan memutar cerita, mendramatisasi dan memasukkan twist. Awalnya, kedekatan Pasha dan Talita enak untuk diikuti, namun ketika masuk wilayah dramatisasi mengharu biru, perlahan rasa nyaman melihatnya terkikis. Porsi komedi yang hadir dari tokoh Shelly yang tergila-gila dengan Onci sangat minim, cenderung terasa seperti tempelan saja, padahal tokoh Shelly dan unsur komedi dari karakternya sukses memberikan tawa segar.

3 Responses to Resensi Purple Love

  1. cinta

    baguss filmnya ini eh..

  2. erina

    iya seh.. banyak pashanya

  3. cinta

    hhaaha

Leave a Reply