PWI Ajang Promosi Wisata Indonesia

Posted by erina on Thursday, December 22, 2011. Filed under:
2 Comments

PWI Ajang Promosi Wisata Indonesia


                Pariwisata Indonesia menyimpan potensi besar. Pasar Wisata Indonesia (PWI) atau Tourism Indonesia Mart & Expo (TIME) ke-17, misalnya, siap menargetkan transaksi hingga USD21 juta.
               “Pasar Wisata Indonesia menjadi ajang promosi pariwisata Indonesia di pasar Internasional dan pada saat yang sama meningkatkan citra Indonesia sebagai salah satu destinasi wisata dunia,” papar Ressy T Salim selaku Ketua Penyelenggara PWI kepada wartawan saat jumpa pers penandatangan MOU PWI di Jakarta, Senin, (4/7/2011).
                "Pasar Wisata Indonesia sudah masuk dalam kalender event pariwisata dunia yang diikuti buyer-buyer mancanegara,” terangnya.
                 Perihal acara yang dihelat di Lampung pada 12-14 Oktober 2011 ini, Ressy yakin bahwa PWI merupakan tempat terbaik untuk menarik minat wisatawan Indonesia. Rencananya, PWI diikuti puluhan perusahaan yang menyajikan tujuan wisata menarik untuk dikunjungi dengan tarif sangat bersaing.
“Banyak peminat baru untuk melihat keindahan Indonesia, antara lain Slovenia, Slovakia, Rusia, dan Timur Tengah,” tutupnya.
                setuju sekali dengan diselenggarakannya acara ini karena bisa mendongkrak popularitas wisata kita., sehingga banyak yang tahu dan mau berkunjung ke negara kita. Dari situlah akan di dapatkan banyak keuntungan dalam seg materi yang dapat membantu mengentaskan kemiskinan.

10 Botol Bekas = Tiket Masuk Monas

Posted by erina Filed under:
2 Comments

10 Botol Bekas = Tiket Masuk Monas

           Sampah merupakan salah satu masalah yang dihadapi bangsa Indonesia, karena sistem pengolahan sampah yang belum maksimal membuat negara kita penuh dengan sampah. Baik sampah maupun sampah plastik dan botol berserakan dimana-mana.
           Berbagai macam usahapun digalakkan seperti bersih-bersih bersama, memisahkan sampah organik dan sampah anorganik. Salah satu usaha untuk mengatasi sampah khusunya botol bekas air mineral adalah menjadikannya sebagai pengganti tiket masuk yaitu pada tanggal 8 Desember 2011.

           "Hanya dengan sepuluh botol plastik bekas anda bisa mengajarkan kepada anak anda bagaimana cara membuang sampah yang benar, sekaligus mengajarkan sejarah Indonesia," kata seorang pengelola Tugu Monumen Nasional itu.

Mengumpulkan 10 botol kemasan bekas air minum itu berarti seseorang mengumpulkan 50 poin karena satu botol yang disetorkan dihargai 10 poin. "Harga" tiket masuk menurut cara itu adalah minimal 50 poin. Botol-botol plastik yang dimasukkan ke dalam mulut mesin itu akan dicacah menjadi serpihan plastik, dan serpihan-serpihan dengan daya tampung hingga puluhan kilogram itulah yang kemudian dijual kepada pengepul plastik bekas.(baca selengkapnya)
            Cara yang unik dan sangat menyenangkan, karena selain kita membuang sampah dengan baik dan benar kita juga bisa masuk ke Monas dan mendapatkan berbagai ilmu di sana. selain itu juga sangat bermanfaat yang mempunyai anak kecil, karena  ibu dapat mengajarkan bagaimana membuang sampah yang benar kepada anaknya di usia dini, sehingga diharapkan mampu menjadi pribadi yang peduli akan linkungan.
             

Nonton Bareng Ketawa Bareng

Posted by erina Filed under:
2 Comments

Nonton Bareng Ketawa Bareng

Pada hari selasa, 13 desember 2011 mahasiswa baru Sistem Informasi terkhusus kelas A dan B mengikuti kuliah Keterampilan interpersonal. Berbeda dengan kuliah-kuliah KI yang biasanaya, kuliah KI kali ini adalah nonton bareng. Di ruang pertemuan lantai 2 kegiatan ini dilaksanakan sekitar pukul 16.00 WIB.  Film yang diutar untuk kuliah saat itu adalah Gung Ho.
Berbeda dengan kuliah yang lalu-lalu yaitu tidak ada ice breaking diawal-awal pertemuan, mungkin karena tempat yang kurang memadai juga untuk bergerak karena kursi sudah ditata rapi. Sebagai pemanasan diputarlah film yang menceritakan tentang seorang gadis kecil yang tidak bisa melihat akan tetapi mempunyai semangat yang teramat besar. Suasana ruanganpun menjadi mengharukan.
Kuliah kali ini memang berbeda, suasananyapun berbeda. Selama film diputar semua mahasiswa diam dan memperhatikan setiap kejadian dengan seksama. Memperhatikan adegan demi adegan dan memberikan respon. Respon yang munculpun berbeda-beda adaa yang tertawa terbahak-bahak dan ada juga yang hanya tersenyum.
Suasanakekeluarga sedikit terasa dalam ruangan itu, serasa nonton bareng teman akrab, ketwa bareng protes bareng karena ada beberapa bagian yang disensor oleh dosen. Mungkin dosen sudah menonton film itu berkali-kali sampai-sampai beliau hafal bagian-bagian mana saja yang harus disensor. Akan tetapi ada satu adegan yang lupa tidak di sensor sehingga membuat suasana ruangan menjadi gaduh, ada yang sibuk teriak-teriak ada juga yang sibuk menutupi wajahnya.
Pada akhir film mahasiswa diminta untuk membuat suatu penilaian terhadap film tersebut. Mengenai watak-watak tokoh yang ada dan membandingkan antara satu dengan yang lainnya dan terakhir membandingkan dengan diri masing-masing

Ayo Olahraga Mata

Posted by erina Filed under:
2 Comments

Ayo Olahraga Mata

            Setelah secara tidak sengaja membaca artikel mengenai kesehatan mata saat berada di LPSI tepatnya setelah saya selesai praktikum Alpro saya mencoba menuliskan kembali disini, kerna menurut saya ini mungkin berguna bagi beberapa orang yang mau membacanya dan sedang mengalami beberapa masalah dengan mata.

Tidak hanya lengan, kaki, tangan, perut saja yang dilatih, ternyata mata juga dapat dilatih untuk kebaikan indra penglihatan. Banyak spesialis terapi penglihatan yang percaya jika senam mata dilakukan setiap hari dapat membuat mata menjadi awet muda meskipun belum semua pakar sepakat. Olahraga mata ini mempunyai konsep yang sederhana yaitu jika kita merusak sistem penglihatan dengan mengerjakan sesuatu dalam jarak dekat maka bisa dipulihkan dengan kebalikannya.
Steven Ritter, O.D., dari State University of New York College of Optometri di New York City, Spesialis terapi penglihatan atau vision therapist dapat meresepkan sampai sekitar 280 macam latihan. Tak satu pun dapat mengatasi masalah penglihatan semua orang, karena hanya bisa mengurangi masalah namun tak bisa menyembuhkannya secara total.
Berikut ini merupakan beberapa cara yang menurut saya bisa dicoba:
1.      Membaca koran dari jauh
Apabila pekerjaan mengharuskan
kita duduk di depan komputer selama berjam-jam, cobalah yang berikut ini: Tempelkan satu halaman koran pada dinding yang kurang lebih berjarak 2,5 meter dari tempat kita biasa duduk. Hentikan pekerjaan setiap sekitar sepuluh menit untuk mengarahkan pandangan ke koran tadi. Berusahalah membaca tulisan di koran itu. Kemudian lihat lagi layar komputer. Kerjakan ini berulang-ulang, masing-masing selama 30 detik, sekitar enam kali dalam satu jam. Latihan ini dapat membantu menghindari kekaburan yang sering dialami oleh para operator komputer di penghujung hari kerja.
2.      Melempar bola ke dinding
Berdirilah pada jarak sekitar satu hingga satu setengah meter dari sebuah dinding yang kosong, menghadap ke arah dinding. Minta seorang teman berdiri di belakang
kita kemudian melontarkan sebuah bola tenis ke dinding. Ketika bola itu memantul dari dinding, cobalah menangkapnya. Latihan ini dapat membantu meningkatkan koordinasi tangan dan mata.
3.      Membaca jempol sendiri
Acungkan jempol sejauh-jauhnya. Buat gerakan melingkar, huruf X dan tanpa +, dekat dan jauh secara bergantian. Ikuti dengan mata. Sementara itu, usahakan menangkap bayangan ruangan dalam medan pandangan
kita sebanyak mungkin. Teruskan latihan ini dengan sebelah mata tertutup. Ulang dengan sebelah mata yang lain.
4.      Mengikuti sorotan lampu senter
Latihan yang menyenangkan ini dapat meningkatkan kemampuan
kita  mengikuti sebuah benda dengan mata. Latihan ini memerlukan seorang teman dan dua buah lampu senter. Berdirilah di sebuah ruangan yang gelap, menghadap ke dinding. Mintalah kepada teman agar menyorotkan lampunya ke dinding dan menggerakkannya dengan gerakan menyapu membentuk sebuah gelombang. Dengan lampu senter yang kita pegang, ikuti lingkaran cahaya itu sambil berusaha menyeimbangkan sebuah buku yang diletakkan di atas kepala. Dengan begini kita terpaksa mengikuti gerak cahaya dengan mata, tanpa menggerakkan kepala.
5.      Membaca bola
Tulis sejumlah huruf atau angka pada sebuah bola softball atau bola dari styrofoam, pasang sebuah kaitan, kemudian gantung bola itu pad
a langit-langit dengan seutas tali. Makin kecil tulisan, makin sulit latihan ini. Ayunkan bola itu. Cobalah menyebutkan huruf atau angka yang terlihat. Latihan ini membantu kita tetap terampil mengikuti benda bergerak secara fokus.
Wauw.. cara untuk merawat keremajaan mata kita itu unik dan menarik ya, menurut saya tips-tips tadi tak ada salahnya kita coba, disamping simpel dan tidak membutuhkan biaya yang banyak kita juga bisa melakukannya setiap saat. 


Kuliah Bersama Agama Islam

Posted by erina Filed under:
2 Comments

Kuliah Bersama Agama Islam


Pada hari Sabtu, 10 Desember 2011 dilaksanakan kuliah bersama mata kuliah Agama Islam di Masjid Manarul Ilmi. Dimulai pada pukul 08.00 WIB sampai dengan adzan sholat Dzuhur berkumandang. Kuliah ini di ikuti oleh mahasiswa dari berbagai macam jurusan, seperti Sistem Informasi, Desain Produk, Perencanaan Wilayah dan Kota, Geomatika.
Setiap kelas agama menunjuk satu wakil sebagai pengisi  materi yang maju bergiliran. Suasana kuliah bersama ini mungkin dapat dikatakan kurang efektif, karena terlalu banyak peserta sehingga sulit untuk berkonsentrasi. Bahkan banyak dari peserta terkhusus yang menempati posisi strategis yaitu di tengah dan belakang asik dengan topik obrolan sendiri dan ada juga yang tidur.
Kondisi ini sangat disayangkan karena jika mau memperhatikan pasti banyak manfaat yang diambil dari kuliah, meskipun yang menyampaikan materi hanyalah teman sendiri.
Tapi tidak semua peserta kuliah asik dengan kegiatannya sendiriu, masih ada yang mau memperhatikan dan mau mendengarkan apa yang disampaikan temannya didepan. Mungkin bukan sepenuhnya salah dari peserta, karena tidak ada panitia yang biasanya berlaku sebagai pengawas sehingga peserta kurang perduli dengan apa yang terjadi di depan.
Namun meskipun begitu secara keseluruhan kegiatan ini berjalan dengan lancar dan tidak ada suatu gangguan yang menghambat jalannya acara sampai waktu sholat Dzuhur tiba.

Kebudayaan Jatilan Campur

Posted by erina on Wednesday, December 21, 2011. Filed under:
4 Comments

Kebudayaan Jatilan Campur

Beberapa waktu yang lalu saya melihat salah satu siaran berita mengenai kebudayaan bangsa Indonesia. Berita itu berisi liputan mengenai kebudayaan Jatilan Campur masyarakat Magelang didekat lereng gunung merapi.
Berbeda dengan Jatilan yang biasanya, Jatilan Campur ini melibatkan lebih banyak penari karena tokoh yang diperankan dalam tarian. Tokoh-tokoh yang diperankan mewakili semua sifat manusia yang ada di bumi ini. Ada karakter baik, ada karakter jahat, karakter yang memerankan para pejabat sampai dengan rakyat jelata. Tak hanya pemain yang banyak, tapi penonton yang antusias menontonpun tak kalah banyak.
Hampir semua penari yang memerankan tokoh itu mengenakan topeng yang sebelumnya sudah diisi dengan roh-roh yang sesuai dengan karakter tokoh dan telah diadakan ritual pemanggilan roh di kuburan keramat. Oleh sebab itu hampir semua penari kemasukan roh saat menari dan melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak mungkin dilakukan dalam keadaan sadar, seperti makan beling, makan genting, mengupas kelapa dengan menggunakan gigi bahkan ada penari yang berlari meuju ke kuburan tempat topeng yang kenakannya diisi dengan roh. Diperlukan lebih banyak pawang tentunya karena tak jarang penontonpun ikut kemasukan roh, tapi disinilah letak keistimewaan budaya ini.
Kebudayaan seperti ini memang patut di lestarikan meskipun melenceng dari ajaran agama Islam. Akan tetapi untuk menghapusnyapun pasti tidak mudah juga, karena kebudayaan ini sudah ada sejak dahulu yang diwariskan leluhur kepada keturunannya.
Sebaiknya pemerintah segera mengambil tindakan untuk melestarikan salah satu kebudayaan warisan leluhur kita ini sebelum ada yang  pihak mengaku-aku lagi.

Ajang Adu Bakat Untuk Anak

Posted by erina Filed under:
2 Comments

Ajang Adu Bakat Untuk Anak

Dewasa ini banyak sekali acara yang ditayangkan di televisi, dari acara untuk orang dewasa, remaja sampai balita. Dari sinetron, musik, kartun sampai dengan acara adu bakat. Berbicara mengenai adu bakat, jenis dari adu bakat sendiripun banyak, dari menyanyi, menari sampai memasak. Itupun diselenggarakan untuk berbagai macam tingkatan umur, tak terkecuali anak-anak.
ajang adu bakat untuk anak
Banyak saluran televisi yang menyajikan acara adu bakat yang pesertanya adalah anak-anak, seperti kompetisi menyanyi, menari, berdakwah sampai kompetisi memasak. Acara ini diselenggarakan memang untuk memacu anak agar selalu mau berkompetisi. Diusia dini mereka dibentuk untuk menjadi anak yang mempunyai mental baja, agar mereka mampu dalam menghadapi berbagai macam tuntutan hidup ketika dewasa nanti. Selain itu mereka juga dibentuk sebagai manusia yang bisa bersaing dan berpacu dalam kondisi dan keadaan apapun. 
kompetisi nyanyi untuk anak
Ternyata antusias dari anak-anak sendiri begitu besar untuk mengikuti ajang semacam ini. Alasan kebanyakan orang tua yang mengijinkan anaknya untuk mengikuti kompetisi adalah untuk mengembangkan bakat yang dimilikinya selain itu juga mengajarkan bagaimana pahitnya kehidupan serta mengajarkan bahwa kehidupan itu tak selamnya berada di atas tapi ada kalanya berada dibawah.
kompetisi memasak untuk anak
Hal ini sah-sah saja asalkan tetap disertai kontrol dari orang tua. Kontrol dari orang tua sangat diperlukan karena mereka masih anak-anak belum bisa membedakan dengan teliti mana hal yang benar dan mana hal yang tidak baik untukya. Selain itu juga untuk mengawasi pergaulan anak karena anak cenderung meniru orang-orang disekelilingnya. Tetap memperlakukan anak-anak seperti anak-anak lainnya tidak memaksakan kehendak kepada anak itu juga harus dilakukan orang tua.
Selai hal-hal di atas orang tua juga harus senantiasa memberi dukungan dan motivasi kepada anak. Orang tua harus selalu memberi pengertian kepada anak tentang kehidupan luar agar anak tidak terjebak pada kenikmatan dunia luar pada usia dini.