Posted by erina on Saturday, November 26, 2011.

Tari Saman sudah Aman,, Bagaimana dengan yang lain??

Siapa yang tak kenal dengan Tri Saman, ya.. Tari Saman merupakan salah satu warisan kebudayaan di Indonesia yang sudah mendunia. Tari Saman adalah sebuah tarian Suku Gayo yang biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat. Syair yang digunakan dalam tarian ini adalah bahasa Arab dan Bahasa Gayo. Dalam beberapa literatur menyebutkan bahwa Tari Saman di Aceh ini didirikan serta dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama yang berasal dari Gayo di Aceh Tenggara. Tarian merupakan salah satu media untuk berdakwah karena mencerminkan pendidikan, keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan dan kebersamaan. Pada umumnya, tari Saman ini dimainkan oleh belasan atau puluhan laki-laki, namun apakan Anda pernah memperhatikan jumlah mereka? Jumlah penarinya pasti selalu ganjil.

Ya, itu tadi sedikit mengenai tari Saman. Namun tak cukup sampai disini saja, ada kabar yang lebih dahsyat lagi dari Tari Saman ini.

"Perjuangan Indonesia memasukkan Tari Saman asal Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam sebagai warisan budaya dunia tak benda (intangible) tidak berakhir sia-sia. Sidang sesi keenam Komite Antarpemerintah UNESCO di Nusa Dua,Bali,kemarin resmi mengakui tari asal Kabupaten Gayo Lues itu sebagai warisan budaya dunia. ”Setelah melalui proses panjang,Tari Saman akhirnya dinyatakan memenuhi persyaratan dan telah ditetapkan pukul 09.47 Wita,” kata Asisten Deputi Urusan Kebudayaan Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat Suyud Winarno di Nusa Dua,kemarin.
Dalam penilaian yang dilakukan pakar dari 24 negara itu, Tari Saman ditetapkan dalam kategori warisan budaya tak benda yang saat ini memerlukan perlindungan mendesak (urgent safeguarding list). Suyud mengatakan, berkas nominasi Tari Saman telah disusun dengan teliti sejak Maret 2010 bersama Pemerintah Provinsi NAD,Pemerintah Daerah Gayo Lues, dan masyarakat.
Berkas itu kemudian diajukan dalam sidang,bersaing dengan puluhan nominasi warisan budaya dunia tak benda dari berbagai negara. Suyud menjelaskan, salah satu kriteria dimasukkannya Tari Saman ke dalam daftar warisan budaya dunia tak benda yang memerlukan perlindungan karena tarian tersebut saat ini sudah jarang dilakukan laki-laki. ”Tari Saman asli Gayo Lues penarinya adalah laki-laki dengan nuansa religi.
Namun, kebanyakan kini dimainkan dengan kombinasi penari pria dan perempuan,”kata dia. Keputusan itu disambut bangga Pemerintah Indonesia. ”Kita sangat bangga karena untuk mendapatkannya butuh perjuangan bertahun-tahun,” ujar Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan Windu Nuryanti. (lihat selengkapnya)."

Dengan adanya putusan ini diharapkan Tari Saman telah diakui sebagai tari tradisional warisan leluhur asli dari Indonesia sehingga tidak diakui oleh negara lain. Sebenarnya mendapat atau tidak mendapat  pengakuan dari dunia bukanlah faktor utama penentu bahwa kebudayaan kita tidak akan diakui oleh negara lain. Menurut saya faktor utama yang menentukan adalah sikap rakyat terhadap kebudayaan tersebut. Sebagai warga indonesia yang baik, seharusnya kita mau untuk mempelajari kebudayaan-kebudayaan yang diwariskan leluruh kepada kita. Dengan mempelajarinya secara otomatis kita bisa ikut ambil bagian dalam masalah melestarikannya.
Masih ingatkan beberapa waktu yang lalu, beberapa budaya asli Indonesia diakui oleh negara tetangga kita sendiri, seperti Reog, Tari Pendet, bahkan sampai ke batik. Miris jika membayangkan kebudayaan yang sudah turun-temurun di Indonesia tiba-tiba diakui oleh negara lain. Ibarat kehilangan sebagian anggota tubuh yang sudah melekat dari lahir. Siapa yang berhak disalahkan? Pemerintah? Pejabat negara? Seniman-seniman? Atau kita?
Hal ini seharusnya menjadi suatu cambuk bagi kita untuk bekerja lebih dalam melestarikan kebudayaan bangsa kita sendiri. Mungkin pemerintah bisa membuat keputusan baru mengenai hal ini. Mungkin dengan cara memasukan materi budaya kedalam mata pelajaran sesuai daerah masing-masing, atau mendirikan suatu lembaga pelestarian budaya dan bekerja sama dengan seniman-seniman Indonesia untuk berbagi ilmu atau apalah itu yang bisa mempertahankan aset negara kita. Namun sebagai rakyat biasapun tidak boleh hanya diam dan menunggu atasan bertindak. Kita tidak boleh menjadi rakyat yang pasif yang kerjaannya hanya bisa marah-marah pada para pejabat jika muncul permasalahan baru. Kita juga harus mempunyai usaha untuk melestarikan budaya sebagai wujud rasa peduli dan rasa cinta kita pada kebudayaan negara kita sendiri. Mulai dari diri kita sendiri, kemudian mengajak teman-teman lain untuk turut serta, karen KALAU BUKAN KITA SIAPA LAGI??.


 
 

4 Responses to

  1. Anonymous

    cieee... hidup indonesia
    tari saman sangat berbau indonesia banget
    bukan bau kadal air :P

  2. Unknown

    pasti erina jago ya nari samannya..

  3. erina

    far15 = emang kadal air berbau yah?

  4. erina

    gitta= aku gag bisa nari Saman kok git :)

Leave a Reply